Junglorong, 27 Maret 2017
MENYIASATI SENYUM
Menapaki jalan terjal menujumu, istriku. Aku kerap terjatuh. Aku
pasir-pasir didekap ombak
pasir-pasir didekap ombak
Senyummu meneguhkanku. Perisai segala badai. Kau, anugerah. Rekatkan
aku pada sajadah
aku pada sajadah
Menyiasati senyummu, istriku. Aku sepoi dalam desir. Payung dalam
derah hujan. Aku bahagia
derah hujan. Aku bahagia
Junglorong, 2016
MATA KASIH TERATAI
Berulangkali mata kasihmu
Menyeleksi yang pernah bertamu
Ke hatimu
Ke kamar impian
Berulangkali kau, terdiam
Mengeja dentum
Menyeleksi yang pernah bertamu
Ke hatimu
Ke kamar impian
Berulangkali kau, terdiam
Mengeja dentum
Malam telah tiba, teratai
Kelam, tak selamanya merias hati
Kelam, tak selamanya merias hati
Biar, biarkan mata kasihmu tak pejam
Barangkali semesta hendak bicara
Cinta yang tak menipu
Barangkali semesta hendak bicara
Cinta yang tak menipu
Seperti air yang kerap mengalir
Biarkan cinta berdesir
Dalam debarmu, dalam debarmu
Biarkan cinta berdesir
Dalam debarmu, dalam debarmu
Kelak, mata kasihmu
Akan kehilangan lekuk airmata
Sebab cinta telah bertamu
Menyalami batinmu
Akan kehilangan lekuk airmata
Sebab cinta telah bertamu
Menyalami batinmu
Junglorong, 29 Maret 2017
TENTANGMU DI KAMAR HATIKU
: Rusliana Rmr
: Rusliana Rmr
bila kukisahkan pada laut
kecintaanmu pada kesenian
debur mengecup-kecup pasir
mengukur debar
kecintaanmu pada kesenian
debur mengecup-kecup pasir
mengukur debar
bila kukisahkan pada angin
daun-daun berayuan-ayun
melukiskan keakraban
daun-daun berayuan-ayun
melukiskan keakraban
kukabarkan kisah persahabatan
langit mengirim hujan
menumbuhkan pohon-pohon harapan
langit mengirim hujan
menumbuhkan pohon-pohon harapan
kau, akak sekaligus sahabat
seperti tangkai setia
menjaga keseimbangan bunga
seperti tangkai setia
menjaga keseimbangan bunga
Junglorong, 29 Maret 2017
SURGA SEORANG PENULIS
: Siti Sara Salwana
: Siti Sara Salwana
kukabarkan percik-percik bahagiamu
pada burung-burung yang melintasi samudra
sampai dunia membaca
surga penulis: melahirkan anak-anak cahaya
tumbuh bersama ridha
Allah, maha purna
pada burung-burung yang melintasi samudra
sampai dunia membaca
surga penulis: melahirkan anak-anak cahaya
tumbuh bersama ridha
Allah, maha purna
Junglorong, 29 Maret 2017
Moh. Ghufron Cholid adalah nama pena Moh. Gufron, S.Sos.I, lahir di Bangkalan, 7 Januari 1986 M. Tamat SDN Blega 03 (1999), tamat SLTPN 01 Blega (2002), tamat TMI AL-Amien Prenduan (2006), menyelesaikan S1nya di IDIA Prenduan Fak. Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Penerima Anugerah Kedua Hescom 2015 Vlog dan Rubaiyat (5 Desember 2015) di Malaysia, Juara 2 esastera kritikan cerpan sumpahan karya Prof Irwan Abu Bakar (Esastera, 2016), juara 2 esastera kritikan deklamasi puisi karya Prof Irwan Abu Bakar (Esastera, 2016). Menulis puisi, pantun, cerpen dan esai tersiar di Mingguan Malaysia, Mingguan Wanita Malaysia, Mingguan WartaPerdana, Daily Ekspress, Tunas Cipta, Utusan Borneo, Utusan Malaysia, New Sabah Time, Bali Post, Radar Surabaya dll juga terkumpul dalam berbagai antologi terbit di dalam dan luar negeri. Buku puisi terbarunya Menemukan Allah (Pena House, 2016). Alamat Rumah Pondok Pesantren Al-Ittihad Junglorong Komis Kedungdung Sampang Madura. Hp 087850742323.