Jumat, 09 Oktober 2020

BIOGRAFI SINGKAT KH. MAWARDI [JUNGLORONG] DAN SILSILAHNYA KE BUJUK KA' ENGKOK TEBBENAH

 


Oleh Moh. Ghufron Cholid

KH. MAWARDI merupakan salah satu Masyaikh dari sekian Masyaikh yang ada di Junglorong. Tahukah anda, bahwa ulama kharismatik yang satu ini juga memiliki jalur nasab ke Bujuk Ka' Engkok Tebbenah Banyuates Sampang. Jalur nasab tersebut diperoleh dari ibunya yang bernama Nyai Nursiti [Junglorong]. Dengan perincian sebagai berikut

KH. MAWARDI bin Nyai Nursiti bin Kiai Ismail bin Kiai Hadiun [Montor] bin Bujuk Diun [Montor] bin Bujuk Abdul Karim [Montor] bin Bujuk Amir [Montor] bin Bujuk Ghonem [Tlageh, Banyuates] bin Bujuk So'on [Banyusokah, Ketapang] bin Sayyid Abdurrahman [Bujuk Ka' Engkok Anom, Tebbenah] bin Sayyid Abdurrahiem [Ka' Engkok Seppo, Tebbenah] bin Raden Ronggo [Nepa] bin Raden Mas Paganten [Pamekasan], bin Mas Waringin Pitu bin Nyai Ageng Sewo bin Sunan Giri.

 Atau KH. MAWARDI [JUNGLORONG] bin Nyai Nursiti bin Kiai Ismail bin Kiai Hadiun [Montor] bin Bujuk Diun [Montor] bin Bujuk Abdul Karim [Montor] bin Bujuk Amir [Montor] bin Bujuk Ghonem [Tlageh, Banyuates] bin Bujuk So'on [Banyusokah, Ketapang] bin Sayyid Abdurrahman [Bujuk Ka' Engkok Anom, Tebbenah] bin Sayyid Abdurrahiem [Ka' Engkok Seppo, Tebbenah] bin Raden Ronggo [Nepa] bin Raden Mas Paganten [Pamekasan], bin Mas Waringin Pitu bin Raden Sewo Tanah bin Raden Kulkum bin Raden Tumapel bin Sunan Ampel.

Paling tidak antara Sayyid Abdurrahman [Ka' Engkok Anom] dengan istrinya masih ada ikatan nasab sebab Ratu Ayu Wironolo masih keturunan dari Syarifah Ambami [Arosbaya] yang merupakan saudara dari Sayyid Abdurrahiem [Ka' Engkok Seppo]sama-sama keturunan dari Raden Ronggo. 

KH. MAWARDI sendiri bersaudara dengan KH. Mukhtar Sanusi [Junglorong], KH, Abdul Adzim [Junglorong] dan Nyai Rofiah [Nangger, Ketapang]. KH. MAWARDI sendiri menikah dua kali. Pernikahan dengan istri pertamanya yang bernama Nyai Subaidah [Blega] bin Kiai Hadlori bin Kiai Abdul Aziz bin Sayyid Sued bin Sayyid Abdullah [Bujuk Ambessi, Junglorong] memiliki keturunan 

1. Nyai Hamidah Mawardi menikah dengan KH. Mustain memiliki keturunan a) Nyai Nurhasanah + KH. Noer Hasan Abdul Adzim, b) Nyai Nurhayati menikah dengan KH, Muzanni Mukhtar, c) Nyai Asmawati menikah dengan KH. Abdul Karim Aly Zahrawi, d) KH, Rahmatullah menikah dengan Nyai Luthfiyah Mahrus, e) Nyai Noer Izzati menikah dengan Iwan, f) Nyai Muniroh, g) Kiai Abdurrahiem menikah dengan Nyai Rizqon Auliya, h) Nyai Nurus Sholehah menikah dengan Lora Shofiyullah Jailani. 

2. Lora Hasyim (wafat ketika muda), 

3. KH. Cholid Mawardi menikah dengan Nyai Hj Munawwaroh memiliki keturunan a) Halimatus Sya'diyah (wafat ketika kecil), b) Moh. Ghufron Cholid menikah dengan Farrohah Ulfa (Paopale Daya) diberkahi krturunan (Ashlihatul Millah (wafat ketika kecil) dan Nailun Najah), c) Ahmad bin Cholid (wafat ketika kecil), d) M. Farhan Cholid, S.Pd.I menikah dengan Noer Faizah Fawaid, e) Ali Fahmi Cholid, M.Pd.I menikah dengan Neng Ifroh (Jember), f) Ulfatun Ni'mah Cholid, g) Asror Cholid (wafat ketika kecil), h) Ahwar bin Cholid (wafat ketika kecil).  

4. KH. Fawaid Mawardi menikah dengan Nyai Hj Halimah Mukhtar memiliki keturunan a) Fatimatuzzahra menikah dengan Lora H Dhoifi, b) Noer Faizah Fawaid menikah dengan Farhan Cholid, c) Muarrofah menikah dengan A Rofiq Suaidi, d) Zulfa Azizah 

5. KH. Fathurrozi Mawardi menikah dengan Nyai Hj Fauziyah (Prajjan) memiliki keturunan KH. Kholilurrahman menikah dengan Nyai Gunung Paraoh Omben, b) Sofyan Assyauri, c) Rizqan Auliya menikah dengan Kiai Abdurrahiem Mustain d) Lora Abbas 

Sementara pernikah KH. MAWARDI dengan istri keduanya yang bernama Nyai Hj Zainiyah (Junglorong) memiliki 2 keturunan yakni

1, Nyai Hj Intan Mawaddan (Mutmainnah) menikah dengan KH. Badrus Sholeh (Jrengoan)

2. Nyai Khomisatul Badriyah

Semasa hidup KH. Mawardi dikenal sebagai seorang ulama kharismatik yang tegas dalam istilah Maduranya disebut tatak. Dalam mengaji Surat Fatihah para santri-santrinya tidak semudah membalikkan telapak tangan, bisa hitungan bulan bisa juga hitungan tahun. Paling sulit mengaji suratul fatihah kepada KH. Mawardi demikian yang sempat dituturkan santri kuna almarhum KH. Mawardi


Makam Bujuk Amir (Montor) berada di daerah Tebbenah, 
Tepatnya sebelah timur congkok Bujuk Ka' Engkok



Sewaktu ziarah ke Sayyid Abdurrahiem bin Raden Ronggo
(Bujuk Ka' Engkok, Tebbenah)


Depan Congkop Bujuk Ka' Engkok
Tebbenah, 07 Oktober 2020


Raden Ronggo
(Ayah dari Sayyid Abdurrahiem, Bujuk Ka' Engkok)
Nepa, 07 Oktober 2020 selepas Isyak

Junglorong, 10 Oktober 2020

*Alumni TMI Al-Amien Prenduan juga seorang Pengurus LESBUMI KEDUNGDUNG yang sangat menyukai dunia sastra juga ziarah.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar