Sabtu, 27 Februari 2021

TENTANG PENYAIR DARI TIMUR

 

Foto Dokumentasi Saat di Gunung Kunci Sumedang, 2015


Penyair dari timur

Penyair tegak antara desir dan zikir

Aksara-aksara akur bukan sihir

Tumbuhkan tafakur


Penyair dari timur

Pada yang paling keranda

Sisipkan segala adalah fana

Selain pencipta


Penyair dari timur

Selaksa air mengalir

Hayutkan batang-batang getir

Hingga hilir paling zikir


Kamar Cinta, 2002-2012

-diambil dari Buku Puisi Menemukan Allah (Pena House, 2016)

MENUJU PELABUHAN




Menuju pelabuhan kasihMu
Aku terkepung
Antara riak rindu dan ombak nafsu
Terkadang badai dan topan menerjangku
Aku serupa kapas
Berdansa di samudera lepas
Hilang arah tanpa batas
Perlahan
Cahaya hidayahMu menghampiriku
Menerangi ruang gelap bilik hatiku
Lalu
Aku semakin tahu
Aku serba tak sempurna
Aku serba tak berarti tanpa berarti tanpaMu

Al-Amien, 2009 

-dimuat dalam buku puisi Menemukan Allah (Pena House, 2016)

Buku Puisi Menemukan Allah


 Buku ini diterbitkan oleh Pena House pada tahun 2016, terdiri atas dua bab yakni Menuju Pelabuhan dan bab yang kedua Menemukan Allah. 

Buku ini juga telah saya serahkan ke perpustakaan daerah sebagai wujud kecintaan saya, kepada generasi berikutnya atau bagi siapa saja yang hendak membaca. 

Moment puitik ini saya abadikan sebagai tanda bahwa sebuah pemikiran mesti diarsipkan agar setelah tiada, masih ada yang mengenali bahwa yang kita curahkan dalam sebuah buku adalah nama lain pemikiran yang utuh.

Imam Syafi'i berkata dalam petikan syairnya, "manusia adalah cerita bagi grnerasi berikutnya # maka jadilah cerita yang baik bagi orang yang berakal."

Menulis puisi adalah cara saya bersyukur, cara saya menggali semesta untuk dimasukkan dalam dunia ide yang lambat laun bisa dipetik mutiara yang berada di dalamnya. 

Akhir kata, selamat menelusuri dan selamat menemukan sesuatu yang tersembunyi, yang lambat laun menjadi bekal inspirasi.

Saya percaya tak ada karya yang sempurna selama itu karya manusia, termasuk karya saya. Keberadaan andalah yang membuat buku ini lebih bermakna.

Salam Literasi dan salam puisi yang menginspirasi
Moh. Ghufron Cholid
Pengurus LESBUMI Kedungdung
Junglorong, 28 Februari 2021



Senin, 22 Februari 2021

BAWAH KIBARAN BENDERA


 


bawah kibaranmu
cinta dan restu
saling lenyapkan ragu

bawah kibaranmu
pohon-pohon mahabbah
tumbuh dan tumbuh

bersama para masyaikh
berpasang mata teduh
memalingkan gelisah

Moh. Ghufron Cholid
Junglorong, 23 Februari 2021