Selasa, 15 Januari 2019

TERBIT DI RADAR SURABAYA (1 MEI 2016)

Moh.GhufronCholid
MATA KEKASIH

inimataku, kekasih
mata yang tulus
mata yang takmembius

tatapmataku, kekasih
mataku; rumah
tempatmuberteduh

inimataku, kekasih
masuk, masuklahseutuh
senyummu yang rekah

Junglorong, 2016

Moh.GhufronCholid
AKULAH SENJA YANG RANUM

akulah senja yang ranum
bergegas, bergegaslahkaupulang
cukupkantualang
teguk, tegukakusepenuhsenyum
barangkalipitam
di matadanhatimu
taklagimenderu
hatimu, taklagiseteru
Junglorong, 2016

Moh.GhufronCholid
ANUGERAH TERINDAH

kurundukkanlangitresah
takkankubiarkanangingundah
betahdalamtubuh
dalamruh
dan kubiarkan tatap mahabbah
menembus sukmamu
menyingkirkan benalu
dalam dirimu
sebab kau
anugerah terindahku

Junglorong, 2016

Moh.GhufronCholid
KELAK PERJUMPAAN TIBA

redam, redamlahlajurindu
biarkanmengalirbersamawaktu

kelakperjumpaantiba
bibirku, manismadu
kankulumatsegalapilu
yang bersarang di jiwamu

Biar, biarlah bibir restu
basah.Sampai hadirmu lengkapi nafasku

Junglorong, 2016

Moh.GhufronCholid
PENGABDIAN

kutandai kau
dalam tiap debar
dalam tiap zikir
sebab kau
imamku

kutandai kau
dalam tiap senyumku
kusambut hadirmu
sepenuh cintaku

menetap, menetaplah
dalam kamar ibadah
: cintaku
aku, rumahmu
selepas kau pulang

Junglorong, 2016

Moh.GhufronCholid
MALAM YANG RUNCING

malam, runcing
anginmenukarkenang

bulan, berlayarpelan
tegaskanpergantianrindu
hati yang pilu
: tabah yang kalah
padaletih yang rintih

malam, runcing
hilangbentuk
saatkeningmubegitukhusyuk
penandasembahyang
Junglorong, 2016

Moh.GhufronCholid
DENGAN APA HARUS KUNAMAI

dengan apa harus kunamai
detak yang begitu murni
seperti air terjun
tak pernah ragu menentukan pilihan
semisal laut
begitu piawai taklukkan gelombang kemelut

dengan apa harus kunamai
detak yang begitu murni
selaksa mentari tak letih
menumbuhkan kehidupan baru
tanpa tunduk pada hujan pun kemarau

Junglorong, 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar