Moh.GhufronCholid
MATA KEKASIH
inimataku, kekasih
mata yang tulus
mata yang takmembius
tatapmataku, kekasih
mataku; rumah
tempatmuberteduh
inimataku, kekasih
masuk, masuklahseutuh
senyummu yang rekah
Junglorong, 2016
Moh.GhufronCholid
AKULAH SENJA YANG RANUM
akulah senja yang ranum
bergegas, bergegaslahkaupulang
cukupkantualang
teguk, tegukakusepenuhsenyum
barangkalipitam
di matadanhatimu
taklagimenderu
hatimu, taklagiseteru
Junglorong, 2016
Moh.GhufronCholid
ANUGERAH TERINDAH
kurundukkanlangitresah
takkankubiarkanangingundah
betahdalamtubuh
dalamruh
dan kubiarkan tatap mahabbah
menembus sukmamu
menyingkirkan benalu
dalam dirimu
sebab kau
anugerah terindahku
Junglorong, 2016
Moh.GhufronCholid
KELAK PERJUMPAAN TIBA
redam, redamlahlajurindu
biarkanmengalirbersamawaktu
kelakperjumpaantiba
bibirku, manismadu
kankulumatsegalapilu
yang bersarang di jiwamu
Biar, biarlah bibir restu
basah.Sampai hadirmu lengkapi nafasku
Junglorong, 2016
Moh.GhufronCholid
PENGABDIAN
kutandai kau
dalam tiap debar
dalam tiap zikir
sebab kau
imamku
kutandai kau
dalam tiap senyumku
kusambut hadirmu
sepenuh cintaku
menetap, menetaplah
dalam kamar ibadah
: cintaku
aku, rumahmu
selepas kau pulang
Junglorong, 2016
Moh.GhufronCholid
MALAM YANG RUNCING
malam, runcing
anginmenukarkenang
bulan, berlayarpelan
tegaskanpergantianrindu
hati yang pilu
: tabah yang kalah
padaletih yang rintih
malam, runcing
hilangbentuk
saatkeningmubegitukhusyuk
penandasembahyang
Junglorong, 2016
Moh.GhufronCholid
DENGAN APA HARUS KUNAMAI
dengan apa harus kunamai
detak yang begitu murni
seperti air terjun
tak pernah ragu menentukan pilihan
semisal laut
begitu piawai taklukkan gelombang kemelut
dengan apa harus kunamai
detak yang begitu murni
selaksa mentari tak letih
menumbuhkan kehidupan baru
tanpa tunduk pada hujan pun kemarau
Junglorong, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar